Adzan, siapa yang tak mengenal
panggilan itu? Panggilan sakral yang mengajak segenap kaum muslimin menghadap
PenciptanNya. Panggilan yang selalu ada dalam lima waktu sholat. Namun tak
banyak yang merindukannya. Tak banyak yang menantinya. Buktinya saat adzan
telah dikumandangkan banyak orang yang masih hanyut dengan kesibukan dunianya.
Mereka masih asyik dengan pekerjaannya. Kenapa demikian? Karena kesadaran akan
hakikat adzan tu belum didapatkan.
Namun ada adzan yang selalu ditunggu.
Adzan yang selalu dirindukan. Dialah adzan magrib saat ramadhan. Kita temukan
dimana-mana umat muslim merindukannya. Tua muda, kaya miskin, pejabat atau
rakyat jelata yang berpuasa disian hari benar-benar merindukannya. Kalaulah
bulan-bulan selain ramadhan boleh cemburu, maka mereka akan cemburu dengan
adzan magrib saat bulan ramadhan.
Jutaan bahkan milyaran umat islam
diseluruh penjuru dunia selalu menantikan adzan magrib dibulan ramadhan. Disatu
sisi kita sangat senang dengan fenomena ini. Namun sisi lainnya memiriskan hati
kita tentang adzan magrib dibulan lain yang sering disia-siakan.
Saat adzan magrib selain bulan
ramadhan berkumandang. Begitu sepi,
masih banyak yang tersibukkan dengan aktivitas dunianya. Adzan mungkin saat ini
sudah tidak sesakral dulu. Panggilan adzan kini tak ubahnya rutinitas yang
selalu ada setiap harinya dan tak masalah jika tidak memenuhi panggilannya.
Padahal adzan hakikatnya adalah panggilan Allah. Panggilan al khalik kepada
setiap hamba-hambaNya. Bagaimana mungkin mengaku mencintai Allah sementara tak
pernah tertarik memenuhi panggilan adzan.
Memenuhi panggilan adzan adalah
wujud cinta seorang hamba kepada TuhanNya. Merindukan adzan adalah perwujudan
rindu kepada Allah SWT. Hanya pecinta dan perindu sejati yang selalu terdepan
memenuhi panggilan untu bertemu degan yang dirindu dan dicintanya. Semangat
memenuhi panggilan adzan hari ini dengan penuh kecintaan.
SR
http://pelitadakwah.blogspot.com/2013/05/merindukan-adzan-merindukan-tuhan.html
0 komentar:
Posting Komentar